Jakarta, jurnalpijar.com —
Tenun akar khas Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin leluasa menembus pasar internasional berkat akselerasi internet BAKTI Kominfo.
Sejak tahun 2018, ketika Internet BAKTI Kominfo hadir di Kabupaten Rote Ndao, kain tenun Rote mulai dikenal luas. Permintaan tenun Rote terus meningkat.
Presiden Grup Tenun Indadela, Henderina Magdalena Hangge mengatakan, tenun Rote telah merambah pasar Malaysia dan Vietnam serta negara tetangga lainnya.
Kampanye yang dilakukan kelompok tenun Mama Heny, sapaan Henderina Magdalena, cukup efektif. Keberadaan Internet di daerah tertinggal diakui membawa dampak positif.
Kalau online, saya sudah berjualan online, anggota [kelompok tenun] juga sudah berjualan online, kata Henderina kepada jurnalpijar.com.
“Saya jual dan kirim ke Labuan Bajo yang artinya provinsi saya sendiri, tapi kalau anggotanya sudah ke luar negeri, itu Malaysia, Vietnam dan juga dari negara lain,” ujarnya.
Tidak hanya kelompok tenun di Desa Nemberala, kelompok tenun dari desa lain juga memanfaatkan internet dengan sebaik-baiknya.
Mereka berjejaring dan saling mendukung sehingga jaringan ini membuka peluang penjualan. Bahkan, dukungan antar komunitas membuat materi Rote terbit dengan citra positif.
Salah satu penenun, Ferny Aplugi atau biasa disapa Mamah Ferny, sudah tidak asing lagi dengan media sosial yang digandrungi anak muda di seluruh dunia, seperti Instagram, Tik Tok, dan Facebook.
Kegiatan promosi penjualan di media sosial bisa dilakukan Ferny karena Internet BAKTI Kominfo menjangkau lapisan terdalam. Karena itulah kain tenun Ferny banyak diminati.
“Facebook ada, Instagram ada, TikTok juga ada. Kalau di sini jaringan [Internet] bagus. Jaringannya bagus,” kata Ferny tentang aktivitas media sosialnya.
“Saya pernah jual sampai lima potong. Di FB, saya hanya memposting gambar produk seperti kain, sarung. Ada selendang ukuran kecil dan sedang dan bagi yang berminat silahkan menghubungi saya.”
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Rote Ndao Maraden Patola mengatakan, kehadiran internet BAKTI Kominfo sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kini masyarakat terhubung dengan dunia yang lebih luas.
“Awalnya masyarakat setempat tidak memiliki akses, namun kemudian mereka bisa mendapatkan akses internet yang baik,” kata Maraden kepada jurnalpijar.com.
“Tentunya dengan akses internet, masyarakat yang mempunyai usaha kemudian bisa mengembangkannya melalui media sosial,” jelasnya. (abs/vws)
Tinggalkan Balasan