Jakarta, jurnalpijar.com —
Seorang kapten maskapai penerbangan Sri Lanka telah diskors karena diduga mengurung kopilotnya tak lama setelah terjadi perkelahian di luar kokpit.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada penerbangan Sri Lanka Airlines dari Sydney, Australia menuju Kolombo, Sri Lanka pada Sabtu (21/9).
Seperti dilansir Stuff, perkelahian bermula saat co-pilot ingin ke toilet namun awak kabin lain di kokpit tidak melakukan perubahan.
Faktanya, protokol keselamatan mengharuskan ada lebih dari satu orang di kokpit dalam satu waktu.
Setelah kopilot berangkat, kapten mengunci pintu dan melarang masuk kembali.
Awak kabin lainnya turun tangan dan menenangkan situasi. Selang beberapa waktu, co-pilot akhirnya diperbolehkan masuk kembali dan penerbangan dilanjutkan tanpa insiden.
Dalam pernyataannya, SriLankan Airlines mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah diluncurkan atas insiden pada 21 September 2024, pada penerbangan UL607 dari Sydney ke Kolombo.
“Maskapai ini sepenuhnya bekerja sama dengan otoritas terkait dan kapten telah diskors dari penerbangan sambil menunggu hasil penyelidikan,” kata SriLankan Airlines dalam sebuah pernyataan.
“Keselamatan dan kepatuhan terhadap seluruh persyaratan dan peraturan tetap menjadi prioritas utama SriLankan Airlines,” lanjutnya.
Ini bukan pertama kalinya insiden perkelahian pilot terungkap.
Pada tahun 2022, dua pilot Air France terlibat pertengkaran fisik tak lama setelah lepas landas dari Jenewa, Swiss menuju Paris, Prancis.
Awak kabin harus memisahkan mereka dan seorang pramugari tetap berada di kokpit untuk memantau keduanya.
Meski insiden tersebut tidak berdampak pada pesawat, namun kedua pilotnya diskors.
Pertempuran tidak dapat dilakukan di kokpit. Tahun lalu, dua pramugari bertengkar hingga mengakibatkan penerbangan dari Los Angeles, AS tertunda selama dua jam.
Awak kabin American Airlines terus bertengkar dan berdebat di lorong mengenai aturan penerbangan, ungkap seorang saksi mata.
Salah satu pramugari mulai menangis dan pilot meninggalkan kokpit untuk menenangkan situasi. Belakangan, dua pramugari meninggalkan pesawat dan seorang kru baru dipekerjakan. (Aur/Ashar)
Tinggalkan Balasan