Jakarta, jurnalpijar.com.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menekankan bahwa dia tidak akan menyerah dalam misi menangkap seluruh sandera Israel yang ditahan oleh kelompok Hamas selama perang di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut dilontarkan Netanyahu setelah pasukannya berhasil membebaskan empat sandera di kawasan Nuseirat Gaza pada Sabtu (6/8).
“Kami tidak akan menyerah sampai kami menyelesaikan misi dan membawa pulang semua sandera kami, baik hidup maupun mati,” kata Benjamin Netanyahu, dikutip AFP.
Selain itu, Perdana Menteri juga mengatakan bahwa Israel tidak akan menyerah pada terorisme setelah empat warganya berhasil diselamatkan.
Netanyahu juga sempat berbincang dengan salah satu warga Israel yang berhasil membebaskan diri dari penyanderaan Hamas, Noa Argamani.
Argamani dan tiga orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya. Militer Israel mengatakan keempat orang tersebut berada dalam kondisi kesehatan yang baik.
Netanyahu mengatakan Argamani sangat senang bisa kembali ke rumah. Ia pun menyampaikan penuturan salah satu warganya.
“Saya sudah lama tidak berbicara bahasa Ibrani,” kata Argamani dalam percakapannya dengan Netanyahu.
“Kami tidak meninggalkan Anda sedetik pun,” jawab Netanyahu kepada Argamani.
Noa Argamani menjadi viral saat penyerangan festival musik Noa pada 7 Oktober 2023. Video perempuan berusia 25 tahun itu berteriak saat diseret Hamas beredar luas.
Selain Argamani, tiga sandera bebas tersebut adalah Almog Meir Jan (21 tahun), Andrey Kozlov (27 tahun) dan Shlomi Ziv (40 tahun).
“(Keempat sandera) ditemukan di dua lokasi terpisah di jantung Nuseirat,” demikian pernyataan bersama tentara, polisi, dan dinas keamanan Israel di Telegram.
Setelah keempat sandera dibebaskan, militer Israel mengatakan: “Masih ada 120 sandera yang ditahan di Gaza.”
Operasi pembebasan sandera di Nuseirat mengakibatkan tewasnya seorang petugas polisi Israel. Petugas itu terluka selama operasi sebelum meninggal di rumah sakit.
Secara terpisah, sebanyak 210 warga Palestina tewas akibat serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza. Sementara itu, lebih dari 400 orang terluka.
Para korban yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al Awda di kamp tersebut dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir el-Balah.
Sekitar 36.801 warga Palestina tewas dan 83.680 orang lainnya terluka dalam konflik Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Korban tewas didominasi perempuan dan anak-anak.
(sebelum/sebelum)
Tinggalkan Balasan