Jakarta, jurnalpijar.com —
Tim penyelamat Turki yang terlibat dalam pencarian puing-puing helikopter Presiden Iran Ibrahim Raisi telah merilis hasil penyelidikan awal.
Menteri Transportasi Turki Abdulkadir Uraloglu mengatakan setelah mengetahui kecelakaan itu, pejabat Turki segera memeriksa sinyal transponder helikopter. Suar ini mengirimkan informasi ketinggian dan lokasi.
“Namun sayangnya, [menurut kami] kemungkinan besar sistem transpondernya dinonaktifkan atau helikopter tidak memilikinya,” kata Uraloglu, seperti dikutip The Guardian, Senin (20/5).
Media Inggris tersebut juga mengungkapkan bahwa para pejabat Iran mendesak pemerintah melalui sebuah memo untuk membeli dua helikopter Rusia untuk para pemimpin mereka.
Para pejabat sudah merawat helikopter-helikopter tua itu.
Tim investigasi juga berada di lokasi kecelakaan dan melakukan beberapa tes. Salah satu kekhawatiran tim adalah apakah pemeriksaan cuaca sudah dilakukan sebelum kopilot memutuskan untuk melanjutkan penerbangan.
Pasalnya, kecelakaan itu terjadi saat cuaca buruk akibat kabut tebal di provinsi Azerbaijan Timur, yang berada di perbatasan utara Iran. Selain itu, wilayah ini memiliki tebing-tebing yang sangat terjal di bagian daratan dan di perbukitan dekat pegunungan.
The Guardian menyebutkan, dua helikopter lain yang mendampingi helikopter Raisi mampu menyelesaikan perjalanan dengan selamat, dan sejauh ini belum ada dugaan sabotase serius.
Raisi dan rombongan dikabarkan menggunakan helikopter Bell 212 buatan Amerika. Pesawat ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1976 pada periode terakhir pemerintahan Iran.
Beberapa pengamat juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap suku cadang atau perawatan Bell 212 akibat sanksi AS.
Sementara itu, mantan menteri luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyalahkan sanksi AS yang mempersulit pembelian suku cadang.
“[Kecelakaan itu] akan dimasukkan ke dalam daftar hitam AS atas kejahatan terhadap bangsa Iran,” kata Zarif.
Helikopter yang membawa Raisi dan rombongan jatuh di provinsi Azerbaijan Timur pada hari Minggu.
Di antara penumpang helikopter tersebut adalah Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Abdullahi, Gubernur Azerbaijan Timur, kepala keamanan, imam masjid Tabriz, dan awak pesawat.
Pejabat Iran mengonfirmasi total 9 penumpang tewas dalam kecelakaan itu.
Menanggapi kabar tragis tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengumumkan lima hari berkabung nasional.
(rds/rds)
Tinggalkan Balasan