Jakarta, CNN Indonesia —
FKS Group bekerja sama dengan PT Xurya Daya Indonesia memasang panel surya untuk mengurangi emisi karbon. Instalasi panel surya direncanakan berkapasitas 10 megawatt pada tahun 2025.
CEO PT Padi Tepung Nusantara (FKS Group) Po Indarto Gondo mengatakan langkah tersebut sejalan dengan target penurunan karbon pemerintah sebesar 29% atau setara dengan 835 juta ton CO2 pada tahun 2030.
“Komitmen kami terhadap keberlanjutan adalah inti dari operasi kami. Dengan mengintegrasikan energi surya ke dalam bauran energi kami, kami tidak hanya mengurangi dampak terhadap lingkungan, namun juga menetapkan standar yang dapat dipatuhi oleh industri. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kami mencapai netralitas karbon,” ujarnya dalam keterangan tertulis, (12/7).
Agung Cahyadi Kusumo, Chief Operating Officer FKS Group, menambahkan inisiatif ini merupakan perwujudan nyata dari empat pilar penerapan environment, social, governance (ESG) yang dicanangkan FKS Group.
Menurut Agung, empat pilar tersebut adalah keselamatan dan ketahanan pangan; manajemen lingkungan; lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman; dan pengembangan masyarakat.
Tahap pertama di akhir tahun 2022, FKS Group memasang panel surya berkapasitas 2,4 megawatt di Pabrik Tepung Terigu – Bungasari Mills, Medan. Tanaman ini menyerap 2 juta kg karbon CO2 per tahun.
Tahap kedua akan dipasang lagi 3 Megawatt di tujuh wilayah operasional antara lain Balaraja dan Cilegon – Banten, Gunung Putri – Bogor, Sragen – Jawa Tengah, Surabaya dan Mojokerto – Jawa Timur dan Makassar. Fase kedua ini diharapkan dapat mengurangi karbon lebih banyak lagi, yakni 3,4 juta kg CO2 per tahun.
Tahap ketiga akan mencakup fasilitas berkapasitas 5 megawatt, yang akan mengurangi emisi karbon hingga 5,8 juta kg CO2 dan menjadikan total kontribusi Grup FKS terhadap pengurangan emisi karbon menjadi 11,2 juta kg CO2 per tahun.
“Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan FKS Group dalam proyek visioner ini. Bersama-sama, kami menunjukkan bahwa penggunaan energi terbarukan tidak hanya layak dilakukan, namun juga menguntungkan bagi perusahaan yang mencari cara untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan dampak positifnya terhadap lingkungan. kata General Manager Xurya Daya Indonesia Eka Himawan.
(fbi/pta)
