Menu

Mode Gelap

Internasional · 14 Okt 2024

Presiden Iran: Israel Provokasi Kami Lewat Serangan di Lebanon


					Presiden Iran: Israel Provokasi Kami Lewat Serangan di Lebanon Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Israel ingin memicu perang besar di Timur Tengah dengan memprovokasi Teheran agar terlibat dalam konfliknya dengan Hizbullah di Lebanon.

Dalam keterangannya di New York, Senin (23/9), Pezeshkian mengatakan Israel berniat membuka perang skala penuh di Timur Tengah dengan sengaja memancing Iran ke tengah konflik antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon.

“Mereka menyeret kita ke tingkat yang tidak kita inginkan,” kata Pezeshkian jelang pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dikutip The Times of Israel.

Namun, kata Pezeshkian, Iran tidak ingin menjadi penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah. Karena dia tahu betul bahwa konsekuensi dari dimulainya perang adalah “tidak dapat diubah”.

“Kami ingin hidup damai, kami tidak ingin perang. Israel-lah yang berusaha menciptakan konflik habis-habisan ini,” ujarnya, menurut Reuters.

Pernyataan Pezeshkian tersebut menanggapi serangan udara Israel di Lebanon pada Senin (23/9) yang menewaskan sedikitnya 492 orang dan melukai 1.646 orang.

Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan lokasi senjata milik kelompok milisi Hizbullah. Lebih dari 1.300 lokasi yang terkait dengan depot senjata Hizbullah dikatakan telah diserang.

Ketika ditanya tentang dukungan Iran terhadap Hizbullah, Pezeshkiyan menegaskan bahwa Teheran “akan membela kelompok mana pun yang membela hak-haknya dan dirinya sendiri.”

Meski begitu, dia tidak menjelaskan dukungan apa yang akan diberikan Iran kepada Hizbullah.

Dalam kesempatan itu, Pezeshkian justru menyinggung seruan negara-negara Barat agar Iran menjauhi konflik Timur Tengah agar tidak mengganggu upaya Amerika Serikat dalam menengahi gencatan senjata antara Israel dan milisi Palestina Hamas.

“Kami mencoba untuk tidak bereaksi. Mereka terus mengatakan bahwa mereka hampir mencapai perdamaian, mungkin dalam seminggu atau lebih. Namun [kenyataannya] perdamaian yang diperoleh dengan susah payah tidak pernah tercapai,” kata Pezeshkian.

“Setiap hari Israel terus melakukan kejahatan dan membunuh banyak orang, baik tua maupun muda, laki-laki, perempuan, anak-anak, menyerang rumah sakit dan fasilitas lainnya,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pezeshkiyan juga menjawab pertanyaan terkait respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Juli lalu.

Seperti sebelumnya, dia hanya mengatakan bahwa dia akan membalas Israel pada waktu dan tempat yang tepat dan “dengan cara yang benar.”

Iran dan Hamas menuduh Israel berada di balik kematian Haniyeh. Teheran telah bersumpah untuk membalas dendam kepada Israel atas kematian Haniyeh di wilayahnya. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda Iran akan melancarkan serangan terhadap Israel.

Sejak awal, banyak yang menduga Iran akan merespons melalui proksinya di Timur Tengah. (blq/rds)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional