Jakarta, jurnalpijar.com —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya kini dikepung dari tujuh front sejak diserang Hamas hampir setahun lalu.
Netanyahu mengatakan dalam pernyataan videonya: “Sekarang Israel mempertahankan diri melawan musuh-musuh peradaban di tujuh sisi.”
Kini ketujuh front tersebut dikabarkan ikut ambil bagian dalam perang di Israel sehingga meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Jadi, di sisi mana Netanyahu mengklaim sedang mengepung Israel?
Hamas
Hamas sekarang menjadi salah satu front di sekitar Israel. Setahun lalu, pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerang festival musik Supernova di Israel.
Pasca serangan ini, Israel menyerang Jalur Gaza dan akibatnya hampir 42 ribu warga sipil Palestina terbunuh.
41.870 orang tewas pada tahun konflik antara Hamas dan Israel. Dari jumlah tersebut, sebagian besar korbannya adalah warga sipil dari kelompok miskin seperti perempuan, lansia, dan anak-anak.
Hizbullah
Milisi Hizbullah Lebanon menyerang Israel untuk mendukung Hamas di Jalur Gaza.
Ketegangan antara Israel dan milisi meningkat setelah tentara Zionis mendengarkan halaman dan radio mereka dan meledakkannya, sehingga menewaskan puluhan orang.
Sejak Senin (23/9/23), Israel telah melancarkan sedikitnya 300 serangan udara terhadap pangkalan Hizbullah di Lebanon yang menewaskan 100 orang.
Hizbullah pun tidak tinggal diam. Mereka langsung melakukan serangan balik pada Selasa (1/10).
Hizbullah mengumumkan dalam pernyataan Telegramnya bahwa Israel menembakkan rudal Fadi-4 ke pangkalan Glilot, markas besar Unit 8200, sebuah badan intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Keluarga Hussite
Kelompok Houthi masih menyerang Israel di tengah ketegangan negara itu dengan Hamas dan Hizbullah. Nama kelompok milisi asal Yaman ini dimulai pada September tahun lalu saat puncak perang dan konflik di Timur Tengah.
Saat itu, mereka mengaku telah melancarkan serangan rudal balistik di selatan Tel Aviv, dan pada Jumat (27/9) mereka menyerang kota pesisir Ashkelon di Israel dengan drone.
Juru bicara Houthi Yehya Serea juga menyatakan bahwa sampai negara Zionis menghentikan serangan militernya di Gaza dan Lebanon, mereka akan terus melanjutkan serangannya terhadap Israel.
“Kami akan melakukan lebih banyak operasi militer melawan musuh-musuh Israel untuk mendapatkan darah saudara-saudara kami di Palestina dan Lebanon,” kata Sarea dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Ke halaman berikutnya…
Tinggalkan Balasan